Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Workshop dan Kompetisi Muatan-roket dan Roket Indonesia (KOMURINDO) 2014. Workshop ini dilaksanakan dalam upaya pembekalan serta persiapan pelaksanaan kompetisi Muatan Roket Indonesia. Adapun workshop ini akan dilaksanakan pada tanggal 15 April 2014 di Ruang Sidang AR. Fachruddin B lantai 5 UMY. Sementara untuk kompetisinya akan digelar pada 12 hingga 15 Juni 2014. Kegiatan ini diprakarsai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) bekerjasama dengan UMY dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Indonesia.
Slamet Riyadi, S.T.,M.Sc., Ph.D. ketua Komurindo saat ditemui di ruangannya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi kesempatan baik bagi UMY. Hal ini karena tak lepas dari kepercayaan DIKTI dalam menunjuk UMY sebagai tuan rumah KOMURINDO 2014. “Kami juga akan memaksimalkan potensi yang ada untuk menyambut kedatangan 74 tim yang berkompetisi dalam KOMURINDO 2014 ini,” ujarnya.
Slamet juga menambahkan bahwa UMY sudah dua kali ikut menjadi peserta kompetisi itu. Untuk kali kedua ini, UMY berhasil meloloskan tiga timnya diataranya dua dalam kategori Electric Ducted Fan (EDF) dan satu tim dalam kategori Muatan. “Dalam keikutsertaan yang kedua kali ini, kami mengirimkan tiga tim yang ikut berkompetisi, di tahap awal yaitu pengriman proposal ketiga-tiganya berhasil, dan ini sudah pengumuman tahap dua, ketiga tim kami juga sudah siap mengikuti perlombaanya” ujarnya.
Sedangkan yang akan menjadi juri sekaligus pemateri yang akan membekali peserta yang hadir nantinya adalah Dr. Ir. Endra Pitowarno, M.Eng dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi Surabaya (PENS-ITS), Dr. Ir. Wahidin Wahab M.Sc dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT-UI), dan Ir. Atik Bintoro, M.T dari Pusat Penerbangan-Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
Selain itu, Slamet juga menjelaskan bahwa kategori EDF dan Muatan yang nantinya diperlombakan mempunyai perbedaan yang signifikan. Kategori EDF adalah kategori dimana peserta yang merakit sendiri alat peluncur roket dan juga roketnya yang akan diluncurkan, yang dinilai dalam kategori ini meliputi karya yang dirancang dan juga kualitas dari roket itu sendiri. “Sedangkan untuk kategori muatan, peserta hanya merancang roket yang akan diluncurkan yang berfungsi untuk menginput data, seperti gambar, suhu udara, posisi roket, dan kecepatan angin. Dan alat peluncur roket disediakan oleh LAPAN, kemudian penilaian dalam kategori ini adalah kualitas dan akurasi data yang dihasilkan.”
Di lain pihak Ir. Toni K. Hariadi, MT. Dosen fakultas Teknik UMY menjelaskan, pihaknya menargetkan salah satu timnya akan mampu masuk ke dalam lima besar peserta yang menang dalam perlombaan “Kita mempunyai target untuk menjadi salah satu peserta yang masuk dalam lima besar” paparnya. (shidqi)