Banyaknya wirausaha muda menandakan meningkatnya kualitas ekonomi suatu bangsa. Sehingga banyak kampus yang mengambil langkah mendidik mahasiswanya untuk berwirausaha. Dengan harapan dapat membantu pertumbuhan ekonomi bangsa, ide- ide dari kampus menjadi angin segar bagi dunia usaha di Indonesia.
“Di UMY, mahasiswa yang ikut dalam program entreprenuership bukan hanya mahasiswa ekonomi. Kita mengumpulkan seluruh mahsiswa yang mempunyai tekad untuk berwirausaha di Student Entrepreneurship Business Incubator (SEBI) UMY,” jelas Wakil Rektor III UMY Sri Atmaja P Rosyidi, Ph.D saat menerima rombongan kunjungan dari Universitas Lancang Kuning Riau (Unilak) di ruang Komisi Rektorat UMY, Jum’at (8/11).
Sri Atmaja membagi pengalaman kepada rombongan Unilak, dalam manjalankan SEBI tersebut UMY melakukan kerjasama dengan berbagai pihak. Diantaranya kerjasama DIKTI, BRI dan beberapa Bank lainnya. Selain itu programentreprenuership menurut Sri Atmaja, dapat meningkatkan akreditasi. “Dengan kreatifitas mahasiswa dalam berwirausaha dan kerjasama UMY dengan berbagai pihak terjalin dengan baik. Keuntungan yang tidak kalah pentingnya program entreprenuer adalah poin akreditasi pada universitas,” jelas alumni UMY ini.
Sri Atmaja mengatakan, mental yang selalu ditanamkan oleh UMY pada mahasiswa dalam berwirausaha adalah berani memutuskan dan melakukan. Dalam membina usaha mahasiswa, menurut Sri tidak perlu terlalu khawatir apakah nantinya akan sukses atau gagal. “kita terus bina mahasiswa, jangan pikir itu sukses atau gagal dulu. Yang jelas berani memutuskan dan berani melakukan, Insyallah hasilnya akan baik. Jika ada kelompok mahasiswa yang gagal berkali – kali, kita berikan kesempatan pada kelompok yang lebih bersemangat dan punya ide cemerlang,” kata Warek III bidang kemahasiswaan UMY ini.
Dalam kunjugan tersebut Unilak juga meminta pihak UMY menerangkan bagaimana cara mengatur dana pengambangan mahasiswa. Sri Atmaja mengatakan, dana pengambangan di UMY dibagi pada pengelompokan kreatifitas mahasiswa. yaitu organisasi tingkat universitas disebut Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan organisasi jurusan disebut Himpunan Mahasiswa jurusan (HMJ). “Dana untuk pengembangan diri, bakat dan seni kita berikan pada UKM, sedangkan untuk profesional bidang seperti lomba robot kemarin kita berikan ke HMJ,” kata Dosen Teknik UMY ini.
Sedangkan wakil dekan Fisipol UMY Bambang Wahyu Nugroho, S.IP, M.A mengatakan, UMY tidak akan bisa mencapai semua ini. baik itu terakreditasi A ataupun menjadi salah satu PTS terbaik di Indonesia, tanpa adanya prinsip ikhlas dan semangat yang diwariskan oleh tokoh- tokoh pendiri UMY. “Saya dan Pak Sri ini alumni UMY, kami tahu betul bagaimana semangat yang ditularkan oleh pendiri UMY pada seluruh karyawan dan dosen. Selain itu, adanya komitmen UMY untuk mmberikan celupan pada mahasiswanya untuk berbeda dengan universitas negeri. Itulah yang dikenal UMY Unggul dan Islami,” kata pakar kajian Amerika Latin HI UMY ini dihadapan rombongan Unilak. (syah)