Untuk meraih sukses, institusi ataupun individu perlu belajar dan saling mebantu satu sama lainnya. Begitu juga halnya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Dalam rangka mengembangkan kualitas akademik, USIM mengadakan kunjungan ke UMY pada Selasa (29/10). Kunjugan USIM yang berlangsung diruang sidang AR. Fachruddin A tersebut diterima langsung oleh Rektor dan ketua prodi jurusan Pendidikan Bahasa Arab UMY.
Dalam kunjungan tersebut, Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A menyampaikan bahwa UMY dengan senang hati menyambut setiap institusi atau perguruan tinggi manapun untuk peningkatan akademik. Selian itu, UMY juga siap menjalin kerjasama untuk kebaikan dua belah pihak atau disebut simbiosis mutualisme (saling menguntungkan).“UMY sekarang sudah menjalankan kerjasama dengan berbagai universitas baik itu dalam negeri maupun luar negeri seperti Australia, China, Thailand dan ada juga dari Malaysia. Untuk USIM kita harapkan juga ada kerjasama nantinya,” kata Rektor UMY ini.
Hal senada juga disampaikan oleh dosen pembimbing mahasiswa USIM Dr. Mahazan Abdul Mutalib. Ia mengatakan, USIM juga diharapkan nantinya dapat melakukan kerjasama dengan UMY. Terutama dalam hal student exchange, program penelitian dan bahasa, terutama bahasa arab. “Sebelumnya, kami juga sudah menajalankan kerjasama dalam bidang bahasa di salah satu pondok pesantren Indonesia. Selain itu, kami juga mendengar bahwa UMY yang tergolong kampus baru, tapi sudah bisa menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia. Untuk itu, setelah kunjungan ini kita harap terjalin kerjasama yang baik antara USIM dan UMY,” kata Ketua Alumni USIM ini.
Sedangkan ketua jurusan Pendidikan Bahasa Arab (PBA) UMY Talqis Nurdianto, Lc, M.A mengatakan, PBA akan terbuka dalam menjalin kerjasama dengan berbagai universitas ataupun institusi pendidikan lainnya. Selain karena kerjasama itu dapat meningkatkan mutu pendidikan dan akreditasi, menurut Talqis kerjasama tersebut juga dapat meningkatkan mental dan pengalaman mahasiswa. Karena mahasiswa dari berbagai negara dan suku berkumpul, kemudian saling berinteraksi dalam perkuliahan. “Kerjasama itu banyak menghasilkan keuntungan. Jadi PBA siap melakukan kerjasama dengan intitusi atau universitas manapun. Tapi kerjasama ini tentunya dalam kebaikan yang saya maksudkan, bukan dalam keburukan,” tandasnya. (syah)