Berita

Upaya Menurunkan Tingkat Kecemasan Belajar Siswa Melalui Aromaterapi Lavender

Konsentrasi belajar siswa yang menurun menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah siswa yang tidak lulus Ujian Nasional baik siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Siswa Menengah Pertama (SMP). Upaya untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi siswa-siswa tersebut salah satunya dengan menggunakan aromaterapi lavender. Aromaterapi lavender berfungsi meningkatkan kinerja kognitif atau kemampuan konsentrasi seseorang.

Konsentrasi belajar siswa yang menurun menjadi salah satu penyebab meningkatnya jumlah siswa yang tidak lulus Ujian Nasional baik siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Siswa Menengah Pertama (SMP). Upaya untuk meningkatkan kemampuan konsentrasi siswa-siswa tersebut salah satunya dengan menggunakan aromaterapi lavender. Aromaterapi lavender berfungsi meningkatkan kinerja kognitif atau kemampuan konsentrasi seseorang.

Inilah yang kemudian ditawarkan tiga mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK-UMY) dalam sebuah gagasan tertulis mengenai ‘Optimalisasi Konsentrasi Belajar Siswa dalam Menghadapi Ujian Nasional dengan Aromaterapi Lavender’. Ketiga mahasiswa tersbut terdiri dari Barii Hafidh Pramono, Aditiya Pramudya W. dan Rifki Albanna.

Menurut salah satu pencetus gagasan tersebut, Barii Hafidh Pramono, gagasan tersebut muncul karena prihatin makin banyaknya siswa yang tidak lulus ujian nasional. Padahal semakin banyak yang tidak lulus akan semakin meningkatkan kecemasan siswa-siswa lainnya. Kecemasan tersebut malah membuat konsentrasi belajar menurun. “Kecemasan tersebut kemudian diantisipasi para siswa maupun orang tua mereka untuk mengikuti bimbingan belajar, mengikuti doa bersama maupun memberikan suplemen otak,”urainya Kamis (9/9) di Kampus Terpadu UMY.

Akan tetapi solusi tersebut apabila diperhatikan lebih seksama memiliki kelemahan bagi para siswa maupun orang tua. Beberapa efek samping bagi pengguna suplemen otak adalah apabila mengalami perlukaan darah akan sulit membeku, sering mimisan, terjadi perdarahan intrakanial, serta gangguan irama jantung.

“Bisa juga timbul reaksi alergi yang dimulai dengan mual, muntah, diare, sesak nafas, migraen bahkan kejang. Selain itu harga suplemen otak juga mahal. Apabila siswa diikutsertakan bimbingan belajar tambahan di luar jam sekolah formal juga dapat membuat mereka mengalami kelelahan secara fisik dan mental. Selain itu, dapat menambah besarnya biaya pengeluaran orang tua.”jelasnya.

Sehingga kemudian mereka menawarkan solusi yang efektif, efisien tetapi tidak ada efek samping yaitu menggunakan aromaterapi. Aromaterapi memiliki banyak variasi namun yang berfungsi meningkatkan konsentrasi maupun memberikan ketenangan adalah aromaterapi lavender. Aromaterapi lavender dapat mempengaruhi suasana hati menjadi tenang, meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan berkonsentrasi serta menurunkan kecemasan seseorang. “Aromaterapi lavender mampu meningkatkan aktifitas gelombang alfa yang merupakan penanda bahwa seseorang dalam keadaan rileks atau tenang, dapat merangsang otak dan membangun konsentrasi.”ujarnya.

Aditiya menambahkan teknik penerapan aromaterapi dapat dilakukan pada proses belajar baik di rumah maupun sekolah. Hal ini dilakukan agar dapat meningkatkan konsentrasi belajar dan menurunkan kecemasan para siswa ketika menghadapi ujian nasional.

“Teknik aplikasi aromaterapi lavender salah satunya dengan menggunakan empat pot bunga lavender yang diletakkan di setiap sudut kelas maupun lingkungan rumah serta kamar siswa. Bisa juga dengan teknik penguapan maupun system pengharum ruangan yang saat ini sedang tren digunakan yaitu tren pengharum ruangan otomatis yang bisa ditempatkan di ruangan. Nantinya bau-bauan tersebut akan ditangkap syaraf pembau diteruskan syaraf pusat kemudian timbul persaan rileks sehingga siswa dapat belajar dengan tenang dan lebih berkonsentrasi,”tuturnya.

Mereka berharap gagasan mereka ini dapat diterapkan di masyarakat baik di tingkat keluarga maupun sekolah. “Sehingga para siswa dapat belajar dengan tenang dan lebih konsentrasi. Konsentrasi belajar akan membuat para siswa lebih siap menghadapi ujian dan tidak cemas. Sehingga jumlah siswa tidak lulus ujian juga dapat berkurang.”pungkas Barii.