Jumat (13/07) Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda (KRSBI Beroda) yang merupakan salah satu kategori dari KRI Nasional 2018 yang diadakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah berhasil melahirkan juara baru dan berhasil menggelar pertandingan yang telah memicu adrenalin para penonton, juri dan tentu peserta finalis yaitu URT-ROSO dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan IRIS dari Universitas Negeri Yogyakarya (UNY).
Dikatakan oleh Dr. Ir. Endra Pituarno selaku dewan juri bahwa kedua tim adalah tim yang sangat kuat, namun yang dinamakan pertandingan pasti ada pemenangnya. Pertandingan KRSBI Beroda tingkat nasional tahun 2018 ini berhasil dimenangkan oleh tim URT-ROSO yang berhasil membungkam IRIS dengan perolehan skor 3-1. Keduanya menggunakan set full automatic dalam pertandingan selama 6 menit dan 2 babak.
URT-ROSO berhasil 2 kali menjebol gawang lawan pada babak pertama dan 1 kalo pada babak ke-2 sedangangkan IRIS yang kerap melakukan serangan berhasil di tangkis oleh robot keeper URT-ROSO, walaupun URT-ROSO sempat melakukan gol bunuh diri pada babak ke-2 namun hal ini tidak berpengaruh bagi tim URT-ROSO yang tetap menerobos gelar juara pada tahun 2018.
“URT-ROSO mungkin dianggap Underdog pada awalnya namun kenyataanya saat dari awal pertandingan kami sudah menduga bahwa ini tim yang luar biasa dengan konsisten dan dapat membuktikan hingga menjadi juara dapat mengalahkan IRIS yang sudah terlihat potensinya daei awal pertandingan. Dan memang senjata utama mereka adalah mental juara yang mereka miliki yang sangat kuat dari mereka itu. Pada robot sendiri bisa melakukan serangan kejut mengambil berputar dan menendang itu merupakan senjata yang sangat jitu,” ujar hendra menanggapi TIM URT-ROSO yang berhasil meraih juara sedangkan tentang pertandingan final beliu berkomentar bahwa “ini adalah pertandingan yang fair dan seru sekali,” tutur hendra
Semententara itu dari pihak tim URT-ROSO sendiri kaget dan tidak menyangka dapat mengalahkan IRIS
“Awalnya ketika kami tau akan melawan IRIS, sudah berpikir bahwa kami akan kalah. Karena kami melihatnya dari segi kecanggihan robot yang mereka miliki. Mereka sudah menggunakan kamera 360° sedangkan kami masih kamera wide satu sudut kedepan saja tapi dengan bantuan Allah SWT yang memberikan kelancaran kami berhasil mengalahkan lawan kami,” ungkap Junido Ardalli ketua kelompok Tim URT-ROSO.
“Untuk strategi sendiri kami berusaha semaksimal mungkin pada robot dimana robot kami dapar menendang tanpa mempedulikan lawan dan di set untuk langsung menghadap gawang saat mendapatkam bola lalu menyerang dengan tendangan,” tambah Junido.
Tim URT-ROSO yang beranggotakan 7 orang tim dengan 4 inti dan 3 mekanik ini dianggap tim Underdog karena memang sempat kalah di regional dikarenakan masalah jaringan pada saat itu. Namun dengan konsistensi doa dan kekompakan tim ini dapat membuktikan kegigihanya dengan meraih juara KRSBI Nasional 2018. “Untuk kedepanya kami tentu akan meningkatkan kualitas dari robot kami dan harapanya kami dapat terus bersaing di tahun depan dan menjadi lebih baik lagi,” ungkap Junido. (Pras)