Alumni memiliki peran untuk menginspirasi dan membentuk karakter mahasiswa. Peran alumni dalam membentuk karakter setiap mahasiswa sangat dibutuhkan. Khususnya dalam hal lulus tepat waktu dan siap menghadapi dunia kerja. Oleh karena itu, Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan kuliah umum bersama Alumni pada Sabtu (6/4) bertempat di Ruang Sidang AR. Fachruddin A lantai 5.
Mengangkat tema “Strategy for being punctual and ready to work” sebagai penanggung jawab kuliah umum, Putri Rachmawati ST., M.Eng menjelaskan tujuan dari kegiatan tersebut. “Lulusan sekarang ini sudah semakin mundur, maka dari itu kami dari Prodi Teknik Mesin Vokasi menyelenggarakan kuliah umum bersama alumni guna mengantisipasi agar mahasiswa/i bisa lulus tepat waktu dan mendapat gambaran dunia kerja. Sasaran kuliah umum ini adalah mahasiswa/i angkatan 2017, agar mereka memiliki motivasi dalam menghadapi dunia kerja dan mengetahui betapa pentingnya untuk lulus tepat waktu serta menjadi lulusan terbaik,” jelasnya saat ditemui di sela-sela acara.
Alumni yang turut diundang untuk memberikan materi kuliah umum tersebut yakni Wardoyo, A.Md dan Irfan Rizqi K, A.Md. Keduanya menjelaskan tentang kiat-kiat sukses meraih cita-cita yang selama ini diinginkan. Wardoyo yang sekarang bekerja di Nasmoco Cilacap, Jawa Tengah memberikan motivasi dan gambaran umum dalam dunia kerja. “Motivasi untuk bekerja keras dan meraih cita-cita menurut saya berasal dari diri sendiri. Diawali dengan niat yang sungguh-sungguh, percayalah semuanya bisa tergapai dengan mudah. Menjadi mahasiswa/i seharusnya sudah harus mempersiapkan apa-apa yang ingin dituju untuk masa depan nanti. Jangan mudah menyerah dan putus asa apabila dalam mengapai semuanya ada rintangan yang menghadang. Terus bekerja keras sampai semuanya tercapai,” jelasnya.
“Selain itu, teman-teman juga harus memahami dunia kerja itu seperti apa. Sepengalaman saya, perusahaan itu melihat calon karyawannya tidak hanya apakah anak itu pandai di bidang yang dituju, namun juga harus bisa mengimbangi dengan soft skillnya. Seperti sosialnya kepada sesama bagaimana dan yang terpenting apakah anak tersebut mau untuk belajar atau tidak,” tambah Wardoyo.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Irfan Rizky. “Motivasi pertama saya adalah orang tua, karena yang membawa saya sampai pada titik ini tidak luput dari peran mereka berdua. Selain itu, teman juga menjadi faktor pendukung saya dalam mencapai cita-cita yang saya inginkan. Porsi selanjutnya yang memotivasi saya untuk sampai seperti sekarang ini adalah pesaing. Perlu kita ingat, kalau pesaing kita itu bukan hanya teman sekelas saja, bukan juga teman satu universitas, melainkan teman-teman di luar sana yang sedang bertarung merebut tujuan yang sama dengan kita,” papar Irfan yang sekarang tengah bekerja di kantor Sertifikasi dan Profesi Yogyakarta.
“Mengenali potensi dalam diri kita sendiri itu juga penting. Jangan sampai kita salah memilih pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang dimiliki oleh diri kita sendiri. Karena bekerja dengan hati dan hobi itu jauh lebih menyenangkan,” tutup Irfan. (CDL)