Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla dijadwalkan akan meresmikan Gedung Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (7/3/2015) mendatang. Kegiatan peresmian akan dilaksanakan di Halaman Utama Gedung Pascasarjana UMY. Gedung yang dibangun oleh PT. Mentari Prima Karsa (PMK) ini dimulai sejak April 2013 dan akan difungsikan untuk kegiatan perkuliahan dan kegiatan akademik lainnya. Gedung diperuntukkan bagi Program Doktor, Program Master dan Program Sarjana Kelas Internasional, termasuk Program JK School of Government yang akan ikut menempati gedung ini.
Wapres Jusuf Kalla dijadwalkan akan menghadiri serangkaian acara dimulai saat kegiatan peresmian, peninjauan ruangan pasca serta menjadi keynote speaker dalam acara Seminar Pra Muktamar. Wapres beserta rombongan akan disambut oleh Jajaran Pimpinan Universitas, Badan Pengurus Harian Universitas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Gubernur DIY, Bupati se-DIY dan Para Pejabat Daerah Istimewa Yogyakarta. JK juga akan memberikan Pidato Pembuka, dilanjutkan dengan membuka selubung penutup gedung dan menandatangani Prasasti Peresmian Gedung yang disaksikan oleh Rektor UMY.
Selain meresmikan Gedung Pascasarjana UMY, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga akan menyampaikan Keynote Speaker dalam Seminar Pra-Muktamar yang dihadiri oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Aisyiah, Ketua Badan Ortonom Muhammadiyah, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Pimpinan UMY, Direktur Pascasarjana UMY, Perwakilan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Perwakilan Partai Politik, Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rektor UMY Prof. Dr. Bambang Cipto, MA mengungkapkan rasa bangganya karena pembangunan ini bisa cepat selesai walaupun harus mundur beberapa bulan. Dirinya mengatakan bahwa pihaknya saat ini tinggal bertanggung jawab untuk bisa memelihara gedung ini sebaik mungkin. Rektor juga mengutip slogan kampusnya untuk terus melakukan pembangunan “Dengan slogan UMY Muda Mendunia ini, UMY akan terus maju dan terus melakukan pembangunan,“ ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMY, Ir. Dasron Hamid, M.Sc mengatakan bahwa perjalan pembangunan Gedung-Gedung UMY mengalami masa yang cukup panjang mulai dari pembangunan gedung kembar yang megah hingga pembangunan Gedung Pascasarjana yang dipelopori oleh PT. Mentari Prima Karsa yang merupakan badan usaha milik UMY.
“Dalam hal pembangunan, hal itu bukanlah mudah untuk dilakukan bagi UMY. Karena tentunya membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Sejak mendapatkan status dan terdaftar sebagai perguruan tinggi, ini menjadi awal penting bagi UMY hingga bisa mengumpulkan mahasiswa dan sampai akhirnya bisa memungut uang gedung sebagai shadaqah jariyah hingga pembangunan megah Gedung Pascasarjana ini selesai, “ terangnya.
Adapun bangunan Gedung Pascasarjana-JK School of Government UMY ini berdiri di atas tanah seluas 6700 m2, terdiri dari bangunan 5 lantai yang digunakan untuk ruang prodi, ruang administrasi, ruang direktur program Pascasarjana, ruang perpustakaan, ruang kelas, dan ruang amphitheater dengan total luas bangunan 8200 m2.
Bangunan ini didukung oleh sambungan listrik PLN dengan daya 630 kVa dan back-up genset dengan kapasitas 680 kVa, juga difasilitasi dengan 2 buah passenger lift, dengan kapasitas masing-masing passenger lift 15 orang. Fasilitas lain yang juga terdapat dalam bangunan ini adalah sprinkler, detektor asap, APAR, hydrant, fire alarm, CCTV, sound system, AC pada setiap ruangan, 2 buah tangga darurat di ujung koridor utara dan selatan, area parkir yang dapat memuat 40 mobil, dan 2 kamar mandi difabel yang terletak di lantai dasar.
Gedung tersebut digunakan untuk pelaksanaan kegiatan Program Internasional yang terdiri dari IPIREL ( International Program of International Relations), IPOLS ( International Program of Law and Sharia), IPIEF (International Program of Islamic Economic and Finance), serta IGOV (International Program of Governmental Studies), dan program pascasarjana yaitu Program Doktor ( Psikologi Pendidikan Islam dan Politik Islam), Magister Studi Islam, Magister Manajemen, Magister Manajemen Rumah Sakit, Magister Ilmu Pemerintahan, Magister Keperawatan, Magister politik dan Hubungan Internasional dan Magister Ilmu Hukum.