Jumlah peserta calon mahasiswa baru dalam mengikuti ujian seleksi masuk Universitas Muhammadiyah melalui jalur Paper Based Test (PBT) setiap tahun selalu mengalami kenaikan. Tahun 2014 pada gelombang I ada sebanyak 1833 peserta yang hadir di Sportorium UMY pada Minggu (18/5) untuk mengikuti test ujian masuk UMY. Pelaksanaan ujian ini pun berjalan lancar dan tertib. Meskipun tim panitia tetap mewaspadai munculnya oknum – oknum yang menjadi joki saat pelaksanaan ujian sedang berlangsung.
Kepala Biro Penerimaan Mahasiswa Baru (PENMARU) UMY, Dr. Siti Dyah Handayani, SE, MM, juga menerangkan bahwa kendala yang dihadapi bersama timnya saat melayani pendaftaran calon mahasiswa baru hingga pelaksanaan ujian masuk, tidak begitu terkendala. Permasalahan yang dihadapi ialah munculnya oknum luar yang menjadi joki untuk membantu calon mahasiswa baru tersebut. Sebab masih banyak calon mahasiswa yang memanfaatkan joki untuk mendapatkan nilai tinggi dan diterima di UMY sesuai dengan prodi yang dipilih oleh peserta.
Ada beberapa strategi yang dilakukan oleh UMY untuk mengatasi kecurangan tersebut antara lain dengan membentuk tim pengawasan joki. Selain itu UMY juga sudah melakukan pengacakkan sinyal selama ujian berlangsung sehingga hal ini akan menghambat para joki yang berada di luar lokasi ujian saat membantu peserta ujian. “Kita melakukan pengacakan sinyal untuk mengurangi kemungkinan jika ada kecurangan yang dilakukan oleh peserta ketika ujian berlangsung. Hal ini dilakukan untuk menghambat proses pengiriman,” jelasnya.
Setiap tahun usaha para joki untuk melakukan kecurangan semakin canggih. Teknologi yang digunakan bermacam-macam misalnya dengan memasang kamera pada alat tulis seperti pena atau penghapus untuk memberikan kode-kode dari luar. Hingga kini tim panitian PENMARU terus berusaha untuk mengidentifikasi modus yang dilakukan para joki setiap tahun karena model kejahatannya selalu berubah,” ujar Dyah. Beliau juga memaparkan bahwa saat ini ia beserta timnya juga telah melacak para joki dengan strategi manual, yakni dengan mengidentifikasi adanya joki yang berpura-pura menjadi peserta. Sehingga tim pengawasan harus merekrut lebih banyak anggota tim pengawas dan menyebarkan mereka ke berbagai sudut di lokasi ujian.
Dyah berharap bahwa ujian PBT ini dapat berjalan dengan jujur dan tidak adanya kecurangan dari peserta dengan memanfaatkan jasa joki. Seharusnya mahasiswa menolak untuk dilibatkan dalam kasus tersebut sebab jika mereka terlibat itu artinya peserta tersebut tidak hanya menjadi korban namun juga mejadi pelaku kecurangan. Meskipun para joki telah memberikan janji namun sifatnya itu sangat gamblang.
Jalur PBT UMY sendiri nantinya akan dilaksanakan sampai 3 gelombang dan disesuaikan dengan jumlah kuota yang dibutuhkan setiap jalur tulis dan non tulis. “Untuk PBT nanti akan berjalan hingga gelombang 3 diakhiri pada bulan Juli, untuk kuota sudah disesuaikan dengan plotnya masing-masing sehingga tidak ada overload penerimaan mahasiswa baru,” jelas Dr. Dyah Handayani.