Berita

Wayang Bambangan Jadi Logo Resmi Kontes Robot Nasional 2015

Logo KRI 2015 Kepala-01
Seni tari “Bambangan-Cakil” merupakan salah satu kesenian wayang tradisional yang cukup banyak dikenal orang luas. Tari “Bambangan-Cakil” ini juga merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa, khususnya Jawa Tengah. Seni tari yang menceritakan tentang perang antara kesatria Bambangan melawan raksasa yang disebut Cakil ini, merupakan tari perang yang indah. Tak heran jika kemudian tarian perang ini banyak dipentaskan dalam kesenian wayang Indonesia. Karena makna yang terkandung di dalamnya yakni segala bentuk kejahatan dan keangkaramukaan pasti kalah dengan kebaikan.
 
Berdasarkan hal itu pulalah, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kemudian menjadikan pula wayang Bambangan sebagai logo resmi dalam gelaran Kontes Robot Indonesia tingkat Nasional, yang akan diselenggarakan pada 11 hingga 14 Juni 2015. Kontes Robot Nasional yang akan diikuti oleh 385 peserta dari seluruh universitas di Indonesia ini akan digelar di gedung Sportorium kampus terpadu UMY, dengan mengkompetisikan empat kategori lomba, yakni Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI), Kontes Robot Sepakbola Indonesia (KRSBI), dan Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI).
 
Ir. Tony K Hariadi, M.T., selaku Ketua I penyelenggara KRI Nasional 2015, saat ditemui pada Rabu (10/6) mengatakan, pihaknya memilih wayang Bambangan sebagai logo resmi KRI Nasional 2015 karena ada makna kebaikan yang terkandung di dalamnya. Apalagi pada KRI 2015 ini, yang dijadikan logo adalah kepala Bambangan dengan bentuk robot berwarna emas. “Kepala wayang Bambangan berwarna emas inilah yang kami jadikan sebagai logo resmi KRI Nasional 2015. Logo ini juga kami buat seperti robot, tak lain karena kami ingin memadukan antara unsur seni tradisional dengan teknologi. Kepala wayang Bambangan ini juga menunjukkan wayang yang masih muda, atau dengan kata lain, bahwa ini adalah anak muda,” ungkapnya.
 
Sementara itu, lanjut Tony lagi, warna emas yang menjadi warna keseluruhan dari kepala wayang Bambangan tersebut memiliki arti sebagai visi yang tinggi dan jauh ke depan. “Dengan memadukan antara seni dan teknologi, logo ini akan bermakna bahwa mereka yang menjadi peserta dalam KRI Nasional 2015 ini adalah anak-anak muda yang memiliki visi tinggi dan jauh ke depan. Anak-anak muda yang akan memiliki visi serta prestasi yang tinggi,” tegasnya.
 
Dosen Fakultas Teknik UMY juga mengatakan, jika dipilihnya wayang Bambangan sebagai logo itu juga sudah mewakili empat divisi lomba yang akan bertanding pada KRI Nasional 2015. Selain itu, juga karena pada divisi KRSI, tema robot yang akan dikompetisikan adalah kesenian tari Bambangan-Cakil. “Sedangkan untuk maskotnya sendiri, kami masih akan menggunakan Prajurit Lombok Abang. Tapi dibentuk secara mekanik seperti robot. Ini juga untuk mengenalkan pada peserta KRI Nasional 2015 tentang budaya Yogyakarta, tentang keberadaan Prajurit Lombok Abang itu, serta mengenalkan pada mereka bahwa budaya tradisional itu juga bisa disandingkan bersama dengan teknologi,” pungkasnya. (sakinah)