Berita

Welts Blitz, Mobil Listrik Karya Mahasiswa Teknik UMY Raih Posisi Lima Besar pada Kontes Mobil Hemat Energi 2015

DSC_1370Welts Blitz, mobil listrik ciptaan mahasiswa Teknin Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), menjadi satu-satunya tim dari perguruan tinggi swasta yang masuk dalam peringkat lima besar. Pada posisinya tersebut, tim mobil listrik UMY berhasil mengalahkan tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang berada pada posisi keenam, disusul Institut Teknologi Nasional Malang, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sumatera Utara, dan Universitas Negeri Surabaya. Sementara peringkat pertama hingga keempat diraih oleh tim dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan Universitas Syiah Kuala-Aceh.

Welts Blitz yang digawangi oleh 15 Mahasiswa Fakultas Teknik UMY ini berlaga dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2015 di Malang pada 21-25 Oktober yang lalu dan berhasil meraih peringkat kelima pada perlombaan tersebut. 15 Mahsiswa yang terdiri atas 12 mahasiswa Teknik Mesin dan 3 Mahasiswa Teknik Elektro tersebut terbagi ke dalam 7 tim inti dan 8 tim eksternal. Ketujuh orang tersebut adalah Adang Mubarok Sidik, Ferdy Winanta Eka, Arif Burhanudin, Gunawan Eka Prasetyo, Dwi Verdi Firmansyah, Muhammad Firdaus, dan Yakeisna Auda.

Selaku manager team, Adang Mubarok menjelaskan bahwa persiapan mereka mengikuti kompetisi tahunan dari Kemenristek Dikti ini telah dimulai sejak awal tahun 2015. “Sejak bulan Februari kami telah membagi tim dengan tugas masing-masing untuk menyusun proposal yang akan diajukan kepada Kemenristek Dikti dan UMY,” terangnya. Hingga pada bulan Juni, team yang menamakan diri sebagai Namazu team kemudian mengumpulkan proposal yang telah mereka buat.

Pada 19 Juli, Kemenristek Dikti mengumumkan tim-tim yang lolos dan Namazu team merupakan salah satunya. “Setelah lolos, kami lalu memproses dana bantuan dari UMY lalu mulai merakit mobil listrik. Perakitan dimulai sejak awal September hingga H-1 perlombaan,” tambah Arif Burhanudin selaku mekanik dari Namazu team. Selama proses perakitan, kelima belas mahasiswa ini dibantu dan dibimbing oleh Ir. Aris Widyonugroho, salah seorang dosen prodi Teknik Mesin.

Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) 2015 sendiri diselenggarakan di Stadion Kanjuruhan, dengan Universitas Brawijaya sebagai tuan rumahnya. Dalam KMH terdapat dua kategori yakni kategori prototype yang merupakan mobil masa depan dengan mengutamakan sistem aerodinamis, dan kategori urban yang merupakan kompetisi pembuatan mobil berdasarkan pada mobil-mobil yang telah ada. Masing-masing kategori sendiri terdapat empat kelas antara lain kelas listrik, bensin, etanol dan solar. Wels Blitz, nama mobil karya Namazu team, merupakan kategori prototype kelas listrik.

Regulasi yang harus dijalani para peserta adalah peserta diwajibkan mengikuti technical inspection dan wajib lolos pada 10 pos yang ada, sebelum memasuki race. 10 pos tersebut terdiri atas pengecekan pengetahuan driver, uji berat driver dan mobil, uji pengereman statis, pengukuran dimensi kendaraan, pengecekan safety (keamanan), pengecekan akses kemudi dan jarak pandang, pengecekan writing diagram atau sistem pelistrikan, pengecekan kebisingan mesin dan klakson dan terakhir pengecekan slalom, akselerasi, dan pengereman dinamis.

Sebelum masuk pada technical inspection pos ke-10, Adang kembali menambahkan bahwa seluruh peserta wajib lolos pada technical inspection pertama hingga ke Sembilan. Namazu Team sendiri pada pertama kali test mengalami kegagalan dalam pos safety dan pos akses kemudi dan jarak pandang. “Dalam test safety, kesalahan tim kami ada pada sabuk pengaman. Sabuk pengaman seharusnya hanya terdiri dari satu kunci pengait dengan terpusat di tengah, namun milik kami ada dua kunci pengait yang terletak di atas dan bawah. Jadi kami harus mengubah ulang,” jelas Adang. Sedangkan penyebab gagalnya di pos pengecekan akses kemudi ada pada penggunaan MCB (Miniatur Circuit Breaker) oleh Namazu Team, sedangkan seharusnya MCB tidak digunakan.

Setelah merakit ulang mobil listrik buatannya, Tim dari UMY kemudian mengikuti technical inspection di Pos kesepuluh dan berhasil lolos untuk kemudian mengikuti race. Penilaian sendiri didasarkan pada nilai tertinggi dari total race yang diikuti oleh peserta, sedangkan masing-masing peserta diperbolehkan mengikuti race maksimal 5 kali. Meskipun hanya dapat mengikuti dua kali race, Namazu team berhasil mencetak skor terbaiknya pada 156,582 km/kwh dan berada di posisi kelima dari total 13 tim pada kategori prototype kelas listrik. Tim dari UMY sendiri merupakan lima besar dengan satu-satunya Perguruan Tinggi Swasta yang ada didalamnya.

“Kami berharap ke depannya adik-adik kelas kami dapat meniru langkah kami dalam mengembangkan teknologi mesin dan meraih prestasi di kompetisi-kompetisi nasional maupun internasional, sehingga dapat membawa nama baik bagi UMY sendiri ke ranah yang lebih tinggi dengan menyandang segenap prestasi” tutup Adang. (deansa)